Tiba-tiba seseorang yang kukenal wajahnya melewati ruangan kami. Dia nggak sedikit pun mencoba menarik perhatian Dila, karyawan baru yang cantik, menarik dan seksi. Dia melaju dengan angkuhnya melewati ruangan kami. Lelaki berkacamata yang punggungnya dipenuhi tato dan telinganya memakai anting. Bahkan di saat ada Gusti, mantan pujaanku 10 tahun yang lalu, pria yang memiliki semua kriteria calon menantu idaman. Aku malah lebih peduli padanya. Semakin lama aku semakin menyukainya mungkin merasa tertantang atau kasihan aku nggak tahu tepatnya. Tapi aku malah ingin mengubahnya, Aku ingin dia bahagia, ingin dia merasakan apa yang aku rasakan selama ini, membawanya ke duniaku agar dia tahu betapa indahnya dunia yang ku punya, yang bertolak belakang dengan dunianya. 16 Desember 2014, seandainya hari itu aku tidak duduk di sana. Apa yang terjadi? Hanya Tuhan, Kau dan Aku yang tahu.